80 Persen Guru SD Lulusan SLTA dan PGSD
Sejumlah 664 orang atau 80 % guru sekolah dasar (SD) di Malinau ternyata hanya merupakan lulusan Sekolah Pendidikan Guru (SPG), SLTA dan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Perhitungan tersebut didasarkan pada data tahun 2008. Dengan kenyataan demikian, ungkap Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Disdikpora) Malinau, Elia Use, kemarin, otomatis akan mempengaruhi tingkat kualitas pendidikan siswa. Karena itu pemerintah daerah saat ini tengah mengupayakan pengangkatan guru berpendidikan S-1.
Dikatakannya, upaya yang dilakukan tahun 2009 ini yakni dengan mengadakan kuliah jarak jauh bekerjasama dengan Universitas Mulawarwan (Unmul) Samarinda yang diikuti 40 orang guru umum dan 40 Guru Penjaskes khusus yang sudah PNS. Sedangkan di tahun 2010 mendatang direncanakan akan ada 40 guru lagi yang disekolahkan jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).
“Dengan program tersebut, harapan kami pada 2014 nanati semua guru SD sudah berijazah S1 PGSD,” kata Elia Use.
Sementara itu, menyinggung soal perbandingan, Elia Use menjelaskan, jumlah guru SD pada 85 sekolah yang tersebar di 12 kecamatan berdasarkan data tahun 2008 lalu dinilai sudah mencukup. Hanya, penempatan dan penyabaraannya yang tidak merata. Oleh sebab itu,
Disdikpora saat ini sedang melakukan pengkajian ulang untuk meredistribusi kembali para guru supaya merata. Sebab, saat ini keberadaan guru di Malinau lebih banyak menumpuk di wilayah perkotaan. Sementara kebutuhan guru di kawasan pedalaman dan perbatasan sangat minim jumlahnya.
“Secara data, jika jumlah sudah terpenuhi dengan jumlah sekolah yang ada, maka sangat menyulitkan untuk dilakukan pengangkatan tenag guru lagi,” ujarnya.
Oleh karena itu, melalui pengkajian untuk meredisatribusi kembali guru-guru di sekolah SD ini diharapkan dapat memberikan gambaran terhadap keberadaan guru itu sendiri. “Jika tetap dibiarkan tanpa ada solusi yang baik dengan cara melakukan pengkajian dan meredistribusi kembali untuk pemerataan, sampai kapanpun akan tetap kekurangan.” ujarnya. (wh) (kaltimpost (18/4)
0 komentar:
Posting Komentar